Tafsir Ibnu Katsir Surat Al-Zalzalah Ayat 7
Surat Al-Zalzalah ayat 7 berbunyi:
فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُۥ
(Fa may ya'mal miṡqāla żarratin khairay yarah)
Artinya: "Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihatnya."
Menurut Tafsir Ibnu Katsir, ayat ini menjelaskan tentang keadilan mutlak Allah SWT dalam membalas setiap amal perbuatan manusia. Ibnu Katsir menafsirkan ayat ini sebagai berikut:
"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun..." (فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا): Kata "dzarrah" (ذَرَّةٍ) secara harfiah berarti atom, partikel terkecil yang sangat ringan dan dan hampir tidak terlihat. Ibnu Katsir menjelaskan bahwa ini merujuk pada perbuatan baik sekecil apa pun, yang mungkin dianggap remeh oleh manusia. Bahkan sebutir pasir, atau partikel debu yang terlihat melayang di bawah sinar matahari pun, itu adalah "dzarrah". Ayat ini menekankan bahwa tidak ada kebaikan sekecil apa pun yang luput dari catatan Allah.
"...niscaya dia akan melihatnya." (يَرَهُۥ): Maksudnya, pada Hari Kiamat, setiap hamba akan diperlihatkan hasil dari kebaikan yang telah ia lakukan, tidak peduli seberapa kecilnya. Allah akan menampakkan kebaikan itu, baik dalam bentuk pahala, ganjaran, maupun sebagai bukti di hadapan mereka. Ini memberikan motivasi besar bagi umat Islam untuk senantiasa berbuat baik, sekecil apa pun, karena setiap amal kebaikan memiliki nilai di sisi Allah.
Secara keseluruhan, Tafsir Ibnu Katsir untuk ayat ini menegaskan bahwa pada Hari Kiamat nanti, tidak ada amal kebaikan, sekecil apa pun, yang akan terlewatkan dari perhitungan dan balasan Allah SWT. Ayat ini memberikan janji yang pasti bagi orang-orang yang berbuat baik dan menjadi pendorong untuk terus melakukan kebajikan, sekecil apa pun itu, karena semua akan dibalas dengan adil oleh Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar