Berikut ini adalah tafsir lengkap Ibnu Katsir untuk Surat Al-Qāri‘ah Ayat 5 (QS. 101:5) berdasarkan karya Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim oleh Ibnu Katsir:
Surat Al-Qāri‘ah Ayat 5:
وَتَكُونُ ٱلْجِبَالُ كَٱلْعِهْنِ ٱلْمَنفُوشِ
Wa takụnul-jibālu kal-'ihnil-manfụsy
Artinya: Dan gunung-gunung menjadi seperti bulu (yang) dihambur-hamburkan.
Tafsir Ibnu Katsir:
Ibnu Katsir menjelaskan bahwa ayat ini menggambarkan keadaan gunung-gunung pada hari kiamat. Gunung yang dalam kehidupan dunia dikenal sangat kokoh, kuat, dan menancap di bumi, akan menjadi lembut dan ringan seperti wol (العهن) yang tercerai-berai karena ditiup angin.
Makna “العهن المنفوش” (bulu yang dihambur-hamburkan):
-
العِهْنُ (al-‘ihn) adalah wol yang berwarna, sedangkan الْمَنفُوشِ (al-manfūsy) artinya adalah yang diurai atau dicabik-cabik dan disebarkan, seperti saat memintal atau membersihkan wol sebelum dipintal.
-
Ini menunjukkan bahwa sesuatu yang sebelumnya tampak kokoh dan besar (seperti gunung), pada hari kiamat akan menjadi lemah, tercerai-berai, dan tidak berdaya, seperti serat wol yang tertiup angin.
Ibnu Katsir menyebutkan bahwa penggambaran ini juga terdapat dalam ayat lain:
QS. Al-Ma‘ārij: 9 – “Dan gunung-gunung menjadi seperti bulu yang beterbangan.”
QS. Al-Qāri‘ah: 5 ini menguatkan makna bahwa gunung-gunung akan kehilangan bentuk dan substansinya, lalu beterbangan tak tentu arah seperti debu atau bulu.
Kesimpulan Tafsir Ibnu Katsir:
-
Hari kiamat adalah hari kehancuran mutlak terhadap segala bentuk kekokohan dunia.
-
Baik manusia maupun gunung-gunung, yang sebelumnya memiliki “bentuk dan kekuatan”, semuanya akan menjadi tak berdaya dan hancur.
-
Ini adalah bagian dari ancaman dan peringatan keras kepada manusia agar tidak lalai terhadap hari akhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar