Sabtu, 05 Juli 2025

Tafsir Alquran Surat Al Bayyinah ayat 5


Surat Al-Bayyinah ayat 5 berbunyi:

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ

Terjemahan: "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus."

Tafsir Ibnu Katsir untuk Surat Al-Bayyinah Ayat 5:

Dalam tafsirnya, Imam Ibnu Katsir menjelaskan makna ayat ini sebagai berikut:

  1. Perintah Ibadah dengan Ikhlas: Allah SWT menegaskan bahwa tujuan utama mereka (Ahli Kitab dan orang-orang musyrik) diutus rasul dan diturunkan kitab adalah agar mereka menyembah Allah semata, dengan memurnikan niat dan ketaatan hanya kepada-Nya. Ini berarti menjauhkan diri dari segala bentuk kesyirikan dan riya' (pamer dalam beribadah). Ikhlas adalah pondasi dari setiap ibadah yang diterima di sisi Allah.

  2. "Hanif" (Lurus/Condong kepada Kebenaran): Kata "حُنَفَاءَ" (hunafa') dalam ayat ini berarti condong kepada kebenaran, menyimpang dari kesesatan dan kemusyrikan, serta menuju kepada tauhid (mengesakan Allah). Ini sejalan dengan ajaran para nabi sebelumnya, seperti Nabi Ibrahim AS, yang merupakan seorang yang hanif. Semua nabi, sejak dahulu hingga Nabi Muhammad SAW, menyeru umatnya untuk bertauhid dan menjauhi syirik.

  3. Mendirikan Salat: Ibnu Katsir menyebut salat sebagai "ibadah badaniyah yang paling mulia." Salat adalah tiang agama dan bentuk pengabdian yang paling utama yang mendekatkan seorang hamba kepada Rabb-nya. Salat yang dilakukan dengan ikhlas adalah penolong dalam kehidupan.

  4. Menunaikan Zakat: Zakat adalah ibadah harta yang bertujuan memberikan santunan dan kebaikan kepada orang-orang fakir dan yang membutuhkan. Zakat membersihkan harta dan jiwa. Salat dan zakat adalah simbol ketaatan seorang Muslim yang menghubungkannya dengan Allah dan sesama manusia.

  5. Itulah Agama yang Lurus (Dīnul Qayyimah): Ibnu Katsir menjelaskan bahwa "دِينُ الْقَيِّمَةِ" (dīnul qayyimah) berarti agama yang tegak, adil, lurus, dan tidak ada penyelewengan di dalamnya. Ini adalah agama yang hanif, yang dibawa oleh seluruh nabi, termasuk Nabi Muhammad SAW. Ayat ini menegaskan bahwa Islam adalah agama yang benar, dengan prinsip utama menyembah Allah secara ikhlas, mendirikan salat, dan menunaikan zakat.

Poin Penting Tambahan dari Tafsir Ibnu Katsir dan Ulasan Lain:

  • Amal adalah bagian dari Iman: Ibnu Katsir, sebagaimana dikutip oleh beberapa ulama seperti Az-Zuhri dan Asy-Syafi'i, menggunakan ayat ini sebagai dalil bahwa amal perbuatan itu termasuk ke dalam iman. Amal yang dilakukan tanpa keimanan dan keikhlasan tidak memiliki makna di sisi Allah SWT.

  • Mencegah Perpecahan: Ayat ini juga mengandung isyarat tentang pentingnya menjaga kesatuan umat. Perpecahan seringkali terjadi ketika keikhlasan dalam beragama digantikan oleh kepentingan duniawi.

  • Kesesuaian dengan Ajaran Nabi Ibrahim AS: Perintah-perintah dalam ayat ini sesuai dengan agama yang dibawa oleh Nabi Ibrahim AS, yang menekankan tauhid, keikhlasan, salat, dan zakat, sebagai upaya mencegah kekufuran.

Secara ringkas, Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Surah Al-Bayyinah ayat 5 menegaskan inti ajaran Islam yang fundamental: perintah untuk beribadah hanya kepada Allah dengan penuh keikhlasan, menegakkan salat, dan menunaikan zakat. Inilah hakikat "agama yang lurus" yang dibawa oleh semua rasul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tafsir Alquran Surat Al Bayyinah ayat 5

Surat Al-Bayyinah ayat 5 berbunyi: وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَي...