Tafsir Ibn Kathir untuk Surat Al-Ikhlas, ayat 2 berbunyi:
"اللَّهُ الصَّمَدُ" (Allah as-Samad)
Dalam tafsirnya, Ibn Kathir menjelaskan bahwa "as-Samad" adalah salah satu sifat Allah yang memiliki makna sangat mendalam. Kata "as-Samad" sering diterjemahkan sebagai "Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu" atau "Allah Yang Maha Dibutuhkan".
Penjelasan lebih lanjut dalam tafsir Ibn Kathir adalah:
-
As-Samad menunjukkan bahwa Allah adalah tempat segala makhluk bergantung. Tidak ada yang bisa menciptakan atau memberi manfaat selain Allah, dan segala sesuatu bergantung kepada-Nya dalam setiap urusan. Artinya, semua makhluk di alam semesta ini membutuhkan Allah, sementara Allah sendiri tidak membutuhkan siapa pun dan apapun.
-
As-Samad juga diartikan sebagai Tuhan yang tidak ada celaan atau kekurangan pada-Nya, yang selalu sempurna dan tidak membutuhkan apa-apa. Dalam konteks ini, Ibn Kathir merujuk pada pendapat para ulama lain bahwa Allah tidak butuh apapun dari ciptaan-Nya, tetapi segala sesuatu yang ada, baik di langit maupun di bumi, sangat membutuhkan-Nya.
-
Ibn Kathir juga mengutip pendapat dari para sahabat dan ulama lainnya, seperti Ibnu Abbas, yang mengatakan bahwa "As-Samad" adalah Allah yang tidak mempunyai bagian atau sekutu, dan bahwa Dia adalah Tuhan yang abadi, tidak bisa dihancurkan, tidak berubah, serta tidak tergantikan.
Dengan demikian, "as-Samad" menggambarkan keagungan dan kesempurnaan Allah yang tidak membutuhkan apapun, sementara segala sesuatu di alam semesta ini sangat bergantung kepada-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar