Kamis, 17 Juli 2025

Jejak Pena dalam Wahyu: Inspirasi dari Al-Alaq Ayat 4




Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Alaq Ayat 4

Surah Al-Alaq ayat 4 berbunyi:

الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ

"Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan qalam (pena)."

Ayat ini merupakan kelanjutan dari sifat kemuliaan Allah yang disebutkan pada ayat sebelumnya ("Dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia"). Ibnu Katsir menafsirkan ayat ini dengan penekanan pada karunia besar Allah berupa kemampuan menulis dan peran pena dalam penyebaran ilmu:

  1. Pena sebagai Alat Pengajaran: Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Allah yang Maha Mulia adalah Dzat yang mengajarkan manusia dengan perantaraan pena. Ini menunjukkan betapa pentingnya alat tulis dalam proses belajar dan mengajar. Pena adalah sarana untuk mencatat, mendokumentasikan, dan menyebarkan ilmu pengetahuan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

  2. Karunia Ilahi yang Agung: Kemampuan menulis adalah salah satu karunia terbesar yang diberikan Allah kepada manusia. Sebelum adanya pena dan tulisan, ilmu pengetahuan sangat terbatas pada hafalan dan transmisi lisan, yang rentan terhadap lupa dan kesalahan. Dengan adanya pena, ilmu dapat diabadikan, disistematisasi, dan disebarkan secara luas, memungkinkan akumulasi pengetahuan yang tak terbatas.

  3. Peran Pena dalam Wahyu: Pena juga memiliki peran sentral dalam penurunan wahyu Al-Qur'an. Meskipun Nabi Muhammad SAW adalah seorang yang ummi (tidak bisa membaca dan menulis), wahyu yang diturunkan kepadanya kemudian dicatat oleh para sahabat dengan pena. Ini menunjukkan bahwa pena adalah sarana penting dalam menjaga keaslian dan penyebaran ajaran ilahi.

  4. Kemuliaan Ilmu dan Belajar: Ayat ini semakin mempertegas kemuliaan ilmu dan proses belajar. Allah tidak hanya menciptakan manusia dan memerintahkan untuk membaca, tetapi juga menyediakan sarana (pena) untuk memperoleh dan mengabadikan ilmu. Ini adalah bukti nyata bahwa Allah memuliakan manusia dengan ilmu, dan ilmu itulah yang membedakan manusia dari makhluk lainnya, sebagaimana yang sering diisyaratkan dalam tafsir Ibnu Katsir bahwa ilmu adalah keistimewaan yang membedakan Adam dari malaikat.

Singkatnya, Tafsir Ibnu Katsir untuk Al-Alaq ayat 4 menyoroti bahwa Allah adalah Dzat yang mengajarkan manusia melalui pena, yang merupakan karunia agung untuk mencatat, menyebarkan, dan mengabadikan ilmu pengetahuan. Ayat ini menekankan pentingnya literasi dan peran tulisan sebagai sarana esensial dalam memperoleh dan melestarikan ilmu, yang pada gilirannya memuliakan manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dari Kegelapan Kebodohan Menuju Cahaya Ilmu: Inspirasi Surat Al-Alaq Ayat 5

Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Alaq Ayat 5 Surah Al-Alaq ayat 5 berbunyi: عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ "Dia mengajarkan kepada m...